Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Telepon di Malam Hari

Dulu, kalau kamu ingat, kita sesering itu menanggang mata untuk bertukar cerita. Satu jam, dua jam, tak ada artinya. Asal dengar suara dan cerita mu, aku akan terjaga di malam itu. Musuh kita berdua kala itu jelas rasa kantuk. Kenapa sampai sebegitunya, ya? Maaf jika aku baru jujur hari ini, tapi, dering telepon masuk darimu adalah hal yang selalu aku tunggu-tunggu. Maaf jika aku dulu tidak berani untuk melakukan panggilan lebih dulu, aku hanya.. malu. Seandainya saat itu aku tahu kalau itu adalah panggilan terakhir kita, mungkin aku akan mengatakan satu hal kepada mu; terima kasih. Terima kasih sudah mendengarkan segala cerita dan menjadi tempat yang teduh saat diri ini sedang rapuh. Mungkin, kita berdua belum sejauh yang kita harapkan. Tapi, terima kasih karena kamu sempat mengisi malam panjangku dengan telepon-telepon dari mu yang selalu senang ku tunggu. Sekarang, malam ku kosong. Apa kamu juga?