Langsung ke konten utama

cerita (yang mungkin) penting

Halo. Udah lama ya aku nggak nulis apa-apa di sini. Aku juga kaget waktu lihat daftar tulisan yang diunggah, ternyata cuma dua yang dipublikasi di tahun ini; lebih sedikit dari tahun sebelumnya. 

Itu juga bikin aku sadar, kalau tahun ini cukup mengekang. Mungkin terdengar agak lebay, tapi aku ngerasain itu. Ngomong-ngomong, sebentar lagi ganti tahun ya? Tapi, dibanding mikirin resolusi baru, aku lebih senang cerita soal tahun ini. 

Di tahun ini, aku mencapai banyak hal baru dan bersyukurnya, semua itu adalah hal yang aku mau dan selalu aku doakan. Aku juga sadar satu hal, aku bisa dapet itu semua karena aku selalu yakin dengan diriku sendiri, aku cuma mikir yang baik-baik, aku mau coba dan aku berdoa. 

Dan, satu hal yang penting, aku selalu yakin Allah selalu bersamaku, Allah akan selalu mengabulkan doa-doaku yang banyak pinta itu kalau aku mau berdoa kepada-Nya. Allah nggak akan ninggalin aku sendirian. Allah akan selalu kasih aku jalan. Jujur, aku nggak religius, kadang-kadang ibadahku bolong atau ketinggalan, jadi jangan menilaiku begitu ya. Yah, bukannya gak mau dicap sholehah sih, tapi aku tuh masih jaaaauuuuh dari kata itu. Aku gak suka dilabeli, cukup kamu tau aku gimana kamu kenal aku. 

Makanya, sejak itu, aku cuma yaudalahya saat mencoba atau melakukan sesuatu. Aku usaha semampuku dan sisanya, semesta yang atur. Aku pernah denger salah satu ceramah ustad yang terkenal (sumpah baru pertama itu aku dengerin ceramah di youtube wkwk) katanya, kita usaha dan doa aja, caranya gimana itu biar Allah dan kita gak usah mikirin. 

Oke, terus ada nggak yang nggak berhasil aku capai di tahun ini? 

Ada. Aku sedih juga, tapi kalau sedih terus emangnya ada yang berubah? Nggak ada. Makanya, aku juga belajar kalau jangan sampai sedih, kecewa, apapun itu menghambat kamu. Dunia tuh, sebenarnya banyak ngasih kita kesempatan. Aku juga yakin, hal yang gak berhasil kita capai, pasti diganti sama yang lebih baik. 

Di tahun ini, aku juga belajar untuk menerima. Menerima apapun yang terjadi, dibanding menghindar, itu cuma bikin sakit yang aku rasain membesar. Jadi, yaudalahya. Aku juga ngerasain kecewa yang teramat dari orang terdekat, rasanya sakit banget, tapi mau gimana lagi? 

Oh, terus kamu tau gak? Di tahun ini, aku ketemu dia lagi. Aku senang banget, sumpah. Soalnya, aku pikir aku gak akan punya kesempatan buat ketemu dia lagi sejak 2021 tahun lalu. Taunya, berkat basa-basi, aku bisa main dan ngabisin waktu sama dia. Aku gak tau ya, dia baca ini atau gak, tapi kayaknya gak sih.

Aku juga banyak kenal orang baru yang keren di tahun ini, senang banget bisa banyak belajar dari mereka! Makasih ya, kalian ngajarin aku banyak hal. 

Eh tapi kamu juga harus tau, aku tuh masih suka kurang percaya diri. Itu cukup menyiksa ya, karena bikin apapun yang aku lakuin jadi gak maksimal. Aku masih suka malu, ini pengen aku ubah banget! Cuma, susah ya ternyata.. aku harus banyak belajar lagi, hiks. Terus, aku sempat stress banget dan nangis terus, akhirnya untuk pertama kali, aku berani pergi konseling biar tau kenapa aku begini. Gitu deh, lika-liku.

Ya, kira-kira gitu deh. Panjang banget ya? Aku gak tau kamu bakal baca sampai akhir atau mungkin, nggak sama sekali. Gapapa, aku cuma mau nulis aja tanpa terbebani siapapun.

Aku juga mau kasih tau kamu satu hal; jangan buru-buru, ya? 

Seringnya, kita takut ketinggalan yang sebenarnya, kita tuh gak pernah tertinggal karena dasarnya, kita berjalan dan menempuh jalan masing-masing. Makanya, apa yang dibilang garis start orang beda-beda adalah benar adanya. Mari kita coba untuk hidup lebih mindful, lebih woles, lebih yaudalahya (haha). Aku yakin, kita semua udah usaha dan doa, dan semua itu pasti akan terjawab pada waktunya.

Buat tahun depan, yah aku gak tau bakal gimana. Tapi, aku akan mulai nyusun skripsi. Semoga aku cepat lulus, biar gak bayaran mulu (soalnya bayar sendiri, jadi itulah motivasiku ingin lulus tepat waktu). Doain ya. Selain itu, aku berharap aku dan orang sekitarku sehat semua, banyak rezeki dan diiringi hal-hal baik, aamiin. Satu lagi deh, tahun depan katanya cowok K-Pop idolaku bakal ke sini, aku mau bangeeeet nonton soalnya udah dua kali di tahun ini mereka ke Indo aku gak bisa nonton, sedih, jadi semoga tahun depan aku punya kesempatan itu. 

Yah, semoga apapun yang kamu mau dan impikan bisa tercapai di tahun depan ya!

Sekian, terima kasih! 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

pertama, di 2023.

Terakhir, hal yang aku tulis di sini adalah cerita sepanjang tahun 2022 lalu. Kalau dibaca sekarang, rasanya seru dan terharu! Kayak, oh ternyata banyak juga ya yang aku lalui dan pada akhirnya, aku tetap ada sampai hari ini. Terus, aku juga manifestasi banyak hal di akhir tahun kemarin. Ajaibnya, semuanya tercapai di setengah tahun ini! Magic, tapi bukan. Sebab, manifestasi gak sekedar diucap, tapi harus ada aksinya. Mau gimanapun, hidup gak semudah itu. Iya, di tahun ini, aku ketemu banyak orang dan pergi ke berbagai tempat baru. Awal tahun, aku punya pengalaman baru: ke Puncak naik motor. Capek, tapi seru. Soalnya, sama teman-teman tersayangku *iyuh* Di bulan yang sama, aku pergi ke Tanggerang, ke kantor magangku. Di sana, aku ketemu Kakak-Kakak yang selama itu aku cuma lihat dari layar aja. Asli sih, sebagai orang introvert, berinteraksi tuh rada berat ye. Tapi nyatanya, aku bisa-bisa aja :-D Aku juga pergi ke Surabaya. Aku tuh gak pernaaah pergi naik kereta jarak jauh, terus aku s

Hal Yang Belum Selesai

 Ya, aku sadar dan sepenuhnya tahu kalau kita sudah selesai. Benar – benar selesai. Tapi, ada satu hal yang sulit diselesaikan untuk kebanyakan orang termasuk aku. Aku belum bisa berhenti mengingat kamu dan lebih tepatnya, kita. Hal yang belum bisa aku selesaikan itu ialah rindu. Entah, ya, saat melewati tempat yang dulu kita datangi kali pertama kita bertemu, saat melihat kelap – kelip lampu kota, saat mendengar nama kota yang kamu tinggali atau segala hal yang berkaitan dengan dirimu, semua memori yang terekam seketika terputar dengan jelas.  Itu menyiksa dan segala hal yang pernah kita buat bersama menjadi menyebalkan karena aku sedang berusaha untuk menghapus itu semua. Terlebih, tidak ada hal yang bisa aku lakukan saat aku terjebak dalam pikiran – pikiran tentangmu.  Semakin sering ku mengingat itu semua, semakin ku tidak tahu kapan aku akan berhenti. Aku dan kamu sudah di jalan masing – masing, kita berdua memang mungkin dicipta hanya untuk sebuah temu, bukan menjadi satu. Meski