Langsung ke konten utama

ternyata ternyata ternyata

ternyata, pesan itu tetap terbaca. 

padahal pesan tersebut dikirim dengan berbagai harapan; harap dia akan mengetik sesuatu yang memancing sebuah percakapan panjang, namun ternyata tidak.

ternyata, ia benar-benar berteguh untuk menjadi seseorang yang asing untukku. ia benar-benar tidak ingin membuka sedikit pintu untuk aku masuk, saat memikirkan ini aku sungguh berpikir kalau ia ternyata sudah jauh.

dan hal pahit yang begitu sakit untuk aku sadari adalah saat aku mengerti bahwa ternyata sejarah kita tidak semengesankan itu di matanya, sebab ia berhasil menyingkirkan itu semua sedangkan aku masih berangan-angan untuk memilikinya kembali. juga, sejarah itu masih membuatku menangis saat aku mengingatnya di penghujung tidur.

maaf.  

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pertama, di 2023.

Terakhir, hal yang aku tulis di sini adalah cerita sepanjang tahun 2022 lalu. Kalau dibaca sekarang, rasanya seru dan terharu! Kayak, oh ternyata banyak juga ya yang aku lalui dan pada akhirnya, aku tetap ada sampai hari ini. Terus, aku juga manifestasi banyak hal di akhir tahun kemarin. Ajaibnya, semuanya tercapai di setengah tahun ini! Magic, tapi bukan. Sebab, manifestasi gak sekedar diucap, tapi harus ada aksinya. Mau gimanapun, hidup gak semudah itu. Iya, di tahun ini, aku ketemu banyak orang dan pergi ke berbagai tempat baru. Awal tahun, aku punya pengalaman baru: ke Puncak naik motor. Capek, tapi seru. Soalnya, sama teman-teman tersayangku *iyuh* Di bulan yang sama, aku pergi ke Tanggerang, ke kantor magangku. Di sana, aku ketemu Kakak-Kakak yang selama itu aku cuma lihat dari layar aja. Asli sih, sebagai orang introvert, berinteraksi tuh rada berat ye. Tapi nyatanya, aku bisa-bisa aja :-D Aku juga pergi ke Surabaya. Aku tuh gak pernaaah pergi naik kereta jarak jauh, terus aku s

Hal Yang Belum Selesai

 Ya, aku sadar dan sepenuhnya tahu kalau kita sudah selesai. Benar – benar selesai. Tapi, ada satu hal yang sulit diselesaikan untuk kebanyakan orang termasuk aku. Aku belum bisa berhenti mengingat kamu dan lebih tepatnya, kita. Hal yang belum bisa aku selesaikan itu ialah rindu. Entah, ya, saat melewati tempat yang dulu kita datangi kali pertama kita bertemu, saat melihat kelap – kelip lampu kota, saat mendengar nama kota yang kamu tinggali atau segala hal yang berkaitan dengan dirimu, semua memori yang terekam seketika terputar dengan jelas.  Itu menyiksa dan segala hal yang pernah kita buat bersama menjadi menyebalkan karena aku sedang berusaha untuk menghapus itu semua. Terlebih, tidak ada hal yang bisa aku lakukan saat aku terjebak dalam pikiran – pikiran tentangmu.  Semakin sering ku mengingat itu semua, semakin ku tidak tahu kapan aku akan berhenti. Aku dan kamu sudah di jalan masing – masing, kita berdua memang mungkin dicipta hanya untuk sebuah temu, bukan menjadi satu. Meski

cerita (yang mungkin) penting

Halo. Udah lama ya aku nggak nulis apa-apa di sini. Aku juga kaget waktu lihat daftar tulisan yang diunggah, ternyata cuma dua yang dipublikasi di tahun ini; lebih sedikit dari tahun sebelumnya.  Itu juga bikin aku sadar, kalau tahun ini cukup mengekang. Mungkin terdengar agak lebay, tapi aku ngerasain itu. Ngomong-ngomong, sebentar lagi ganti tahun ya? Tapi, dibanding mikirin resolusi baru, aku lebih senang cerita soal tahun ini.  Di tahun ini, aku mencapai banyak hal baru dan bersyukurnya, semua itu adalah hal yang aku mau dan selalu aku doakan. Aku juga sadar satu hal, aku bisa dapet itu semua karena aku selalu yakin dengan diriku sendiri, aku cuma mikir yang baik-baik, aku mau coba dan aku berdoa.  Dan, satu hal yang penting, aku selalu yakin Allah selalu bersamaku, Allah akan selalu mengabulkan doa-doaku yang banyak pinta itu kalau aku mau berdoa kepada-Nya. Allah nggak akan ninggalin aku sendirian. Allah akan selalu kasih aku jalan. Jujur, aku nggak religius, kadang-kadang ibadah